"Apa, aku apa Papi?" Alea membulatkan matanya ketika sang ayah mengatakan bahwa dia kini sedang mengandung.
"Kamu hamil anak siapa?!" teriak Papi Alexis dengan kemarahannya.
"Hamil?" Alea masih tidak percaya dengan ucapan ayahnya.
"Sayang jangan terlalu keras kepada Alea, dia juga pasti sangat terkejut," kata mami Alexa sambil memeluk Alea.
Alea meneteskan air matanya. Dan sang ayah masih sangat murka kepadanya.
"Biarkan saja, kapan Papi marah pada dia, bahwa ketika dia terus memojokkan Alden, padahal Alden sudah cukup menderita berada di dalam jeruji besi yang bau dan sempit."
"Pi, sabar," pinta sang istri kepada suaminya.
"Papi sudah berusaha sabar selama ini, tetapi ketika Alea terus memojokkan Alden padahal Alden sudah di hukum, apa itu pantas?" Tuan Alexis meneteskan air matanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com