"Zio, jangan menggangu aku," lirih Alea dengan napas yang tersenggal-senggal. Karena dia sungguh tidak mampu untuk menahan diri ketika kini dadanya sudah di remas dan bahkan tangan Zio sudah berhasil membuka bra merah tersebut.
"Sayang, kamu tenang, ya," kata Zio dengan senyumannya.
"Jangan lakukan ini." Alea sungguh ingin menolak remasan tangan pria itu, tetapi kini bahkan dia malah mendesah,"Ahh …."
"Ya ampun Alea, bisa-bisanya kamu mendesah seperti itu, dasar mamalukan," lirih Alea di dasar hatinya.
Wanita itu sekuat tenaga untuk menolak semua sentuhan Zio. Kini Zio bahkan sudah kembali mengecupi perut dan turun ke kaki.
Zio sengaja menyisakan dada dan bagian intim sang kekasih, karena dia akan melakukan itu dengan perlahan dengan sangat pelan-pelan.
Tetapi kini Zio menghujani sang kekasih dengan kecupan, itu pun sudah membuat Alea tidak tahan dan terus mendesah perlahan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com