"Gadis kecil...kemarilah, genggam tanganku agar aku tidak merasa kesakitan." ucap Priambodo sambil mengulurkan tangannya.
"Ya ampun benar-benar Om Pria seperti bayi besar!" ucap Putri dalam hati sambil mendekati Priambodo.
"Apa sakit di pijat seperti itu Om?" tanya Putri saat melihat Priambodo seperti cacing yang sedang kepanasan menggeliat dengan wajah meringis.
"Sudah dua kali ini aku di pijat Mbok Ponirah, apa kamu melihatku baik-baik saja?" ucap Priambodo dengan kesal walau Putri sudah menggenggam tangannya.
Putri hanya bisa menahan nafas melihat manjanya seorang kapten Pria yang selalu tegas saat di hadapan orang lain.
"Tuan, sakitnya akan semakin bertambah kalau Tuan bergerak terus. Coba di tahan saat aku memijat tulang yang terkilir." ucap Mbok Ponirah ikut bingung melihat Priambodo yang menggeliat terus.
"Dengarkan itu Om, ini tidak seberapa. Sudah banyak yang di pijat Mbok Ponirah, tapi tidak secerewet Om." ucap Putri dengan bibir cemberut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com