webnovel

*) Jangan Menakuti Diriku

Aku pun terus melanjutkan langkah kaki ini dan sampai detik ini pun Marco belum juga menjemput ku ,aku menjadi takut namun Aku harus tetap berjalan terus tanpa harus menoleh ke belakang, karena aku tidak mau melihat kak Gatot yang mungkin masih ingin membuktikan kepergian ku atau dia pergi pulang meninggalkan ku .

Kini tujuan ku hanya satu yaitu pergi ke apartemen dimana Marco tinggal mungkin Marco sedang mabuk atau sedang tidur sehingga dia tidak bisa menjemput ku atau mendengarkan panggilan telpon dariku .

Aku pun segera memesan taxi online lewat HP ku karena aku ingin pergi ke Apartemen Marco dan tidak beberapa lama Taxi pun datang di hadapan ku lalu mengantarkan ku ke tempat tujuanku yaitu Apartemen Marco .

Untung saja Aku masih menyimpan uang pemberian Marco kemarin sehingga aku bisa membayar Taxi Online ini , jika tidak ada uang ini , entahlah apa yang harus aku lakukan saat ini. Mungkin kah aku harus berjalan kaki hingga sampai ke tujuan ku atau aku mencari orang yang berbaik hati memberikan ku tumpangan hingga bisa sampai ke tujuan ku,

Namun yang pasti , aku tidak akan balik lagi pulang kembali kerumah ku .

Setelah membayar Taxi Online ini aku pun segera masuk dan menaiki lift yang ada didekat lobby utama Apartemen ini . langsung kupencet tombol 18 yang berarti lantai 18 tempat dimana Marco tinggal di apartemen ini . setelah sampai di lantai 18 aku pun segera mencari kamar dengan nomor 197 .

Tiba tiba langkah kaki ku terhenti karena kulihat dihadapan ku saat ini ada beberapa Polisi yang keluar masuk dari kamar no 197 . Aku tertegun dan pandangan ku tiba tiba gelap tidak tahu apa yang akan ku lakukan selanjut nya ...

" Nona... Nona sedang apa disini ..?! apakah nona ada hubungan nya dengan penyewa kamar nomor 197 ?"

Salah satu Polisi menegur ku , dia bertanya seperti itu kepada ku karena saat ini ternyata hanya diri ku yang terpaku melihat kamar 197 itu .

Aku hanya terdiam dan tidak tahu apa yang harus kujawab , aku pun tidak tahu apa yang dialami Marco saat ini dikamar itu ....

" Nona...! kenapa diam saja ...! apakah Nona mengenal laki laki yang ada dikamar 197 itu ?"

Sekali lagi Polisi itu bertanya kepada ku dan masih sama jawaban yang ku berikan kepadanya ... yaitu... berdiri mematung dan hanya bisa diam seribu bahasa ...

Melihat wajah polisi itu yang terus saja menatap diriku, perlahan lahan aku pun melangkah mundur lalu pergi meninggalkan tempat ini, karena aku takut mereka pasti akan terus bertanya-tanya kepada ku dan pertanyaan yang di berikannya akan lebih dari sekedar bertanya mengenai tentang Marco .

Kini Aku bisa bernafas lega dan merasa beruntung sekali, karena mereka ternyata tidak mengikuti ku padahal keringat dingin ini sudah mengucur deras membasahi tubuh ku, namun aku kini tidak tahu harus kemana lagi... kemana diriku ini akan pergi di malam ini , karena aku tidak memiliki tujuan lain selain ke tempat Apartemen Marco ini .

Malam semakin larut dan aku tidak begitu mengenal daerah kota Jakarta ini , hati ku terus bertanya-tanya Ada apa dengan Marco , mengapa dia harus berurusan dengan Polisi sampai seperti itu ? ingin rasanya aku kembali ketempat Marco di lantai 197, namun aku takut jika nanti aku malah terlibat di dalam nya . Dengan penuh rasa khawatir aku terus mencoba untuk menunggunya di sofa lobby apartemen ini sambil melihat lihat majalah yang ada di kolong meja tamu di ruangan lobby apartemen ini .

Walaupun aku merasakan takut yang tidak terhingga, aku harus tetap pada keputusan ku karena semua ini sudah menjadi keinginan ku dan aku harus memberanikan diri ku ini untuk terus menghadapi dunia yang sesungguhnya sangat kejam ini .

Sudah hampir 2 jam aku menunggu Marco di lobby ini , aku berharap dia akan segera turun lalu aku bisa bertemu dengan nya walaupun itu hanya sekedar melihat nya dari jauh namun hati ku akan merasa tenang , bila melihat dirinya dalam keadaan baik baik saja .

Tiba tiba aku melihat pintu lift apartemen yang berada di dekat lobby ini pun terbuka lalu keluarlah dari lift beberapa orang Polisi yang salah seorang diantara nya adalah Polisi yang tidak asing bagiku karena Dia adalah Polisi yang tadi bertanya tanya kepada ku di lantai atas , dengan cepat Kuangkat majalah yang ada di pangkuan ku ini untuk menutupi wajah ku ketika polisi itu melihat kearah ku .

Jantung ini pun mulai berdegup dengan kencang karena aku mulai merasakan takut dengan keadaan saat ini , Aku berdoa dalam hati agar dia tidak mengetahui diriku , karena diriku ini adalah orang yang dia tanyai di lantai atas tadi .

pintu lift yang ke 2 pun terbuka lalu 6 orang Polisi yang berbadan tegap keluar dari lift namun kali ini mereka membawa kantung besar berwarna kuning yang di gotong oleh mereka bersama sama dan kali ini hati ku semakin berdegup kencang tidak menentu dan mata ini pun terbuka lebar karena terkejut melihat kantung kuning besar itu dan hati ini menjadi mulai bertanya tanya tentang isi didalam nya itu .

Hati ini menjadi semakin galau karena tidak tahu lagi aku harus berbuat apa ? aku juga tidak mau seperti ini jika diri ku hanya bisa berdiam saja di sini .

Kulihat di sekeliling Apartemen ini sepertinya semua sudah dijaga dengan Polisi dan juga terlihat sangat sepi karena tidak ada satu orang pun yang keluar masuk di apartemen ini , Apartemen ini seperti tidak berpenghuni karena hanya aku yang bisa masuk dan duduk disini , dan kini sekujur tubuhku ini penuh dengan keringat dingin karena aku tidak mengira jika akan ada polisi datang sebanyak ini.

Aku merasa Polisi itu telah mengetahui diriku karena dia mulai berjalan ke arah sofa di mana tempat aku duduk saat ini , kini aku menjadi salah tingkah di buatnya tiba tiba aku merasa bokong ku seperti tertusuk paku sehingga membuat dudukku menjadi gelisah ke sana dan kemari berpindah-pindah gaya .

" Nona kamu tenang saja , saya bisa melindungimu asalkan kamu bisa bekerjasama dengan ku , itu sudah cukup jadi rileks lah dan jangan membuat teman-teman ku jadi mencurigai diri mu ".

jujur Aku terkejut mendengarnya namun aku berusaha tenang dihadapannya karena Polisi itu ternyata ingin membantuku , dan mungkin memang inilah yang terbaik, memang aku harus mau bekerja sama dengan nya karena kalau tidak aku pasti akan terbawa bawa oleh kasus Marco ini .

========== >>>>>

Para readers ku tersayang aku mohon kepada kalian semua yang menyukai isi cerita ini , tolong bantu saya dengan Vote nya dan juga reviews nya yaa..

agar novel ku bisa naik dan bertahan di dalam peringkatnya dan juga bisa membuat ku semakin semangat untuk menulis cerita nya lagi ....

terima kasih , sekali lagi saya ucapkan

untuk kalian semua Terima kasih atas semuanya salam hormat dari Saya ,

Chandrawati .

NB :

( Instagram : @Divanandadewi )

( FB : @chandrawati2019 )

Chapitre suivant