webnovel

45.

Briena menatap kedua manik mata Vian. "Biar kutebak." Wanita itu tersenyum menyeringai. "Anda." Briena mengusap rahang Vian. "Mau." Tangannya beralih ke bibir pria itu. "Aku." Menyeka benda-benda kenyal yang menggoda untuk diludahi.

"Kamu melewatkan bagian terpenting." Vian tersenyum menyeringai. "Sekarang." Pria itu melumat bibir penuh Briena, menghisap benda kenyal itu, meremas bagian belakang kepala Briena untuk memperdalam ciumannya.

Briena membalas ciuman Vian yang sama gilanya. Mengisap, melumat, dan berbagi air liur seperti ciuman di film erotis barat. Tangan wanita itu juga tidak tinggal diam, meremas rambut Vian dan menambah gaurah ciuman mereka.

"Hhhhh." Keduanya terengah-engah saat mereka menyelesaikan ciuman mereka. Saling menempelkan kening dan nafas.

Vian mencium bibir Briena sekali. Dua kali. Tiga kali. "Aku ingin lebih," bisiknya tanpa harus menutupi hasratnya di depan istrinya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant