26.

Corporation, Jakarta

09.00 AM

"Kau tertinggal satu langkah. Klienmu yang satu itu sedikit tidak sabaran dan pergi lima menit yang lalu." Baja membayangi Kalan di belakangnya, pria itu langsung duduk di belakang meja kerja seolah-olah dia tidak sedang kehilangan satu proyek potensial.

"Berapa nilainya?" Tanya Kalan santai. Ia tidak terlihat menyesal sedikitpun mengulur waktu untuk bertemu dengan pemegang proyek itu, karena ia sebenarnya tahu bahwa proyek yang ditawarkan itu salah satu proyek 'kotor' milik pemerintah Amerika. Dia menolaknya dengan cara baik-baik, bukan? Ia tidak sampai hati untuk membongkar kebusukan orang-orang dibalik proyek itu pada publik. Cukup dengan tidak bergabung dengan mereka, itu sudah mempersulit gerakannya.