Rana sendiri baru saja bergabung di klub ini pas awal masuk kelas 2, bisa dibilang dia masih anggota baru, masih anak bawang.
"Hai, Ran," sapa Aneke, ketua dari klub mading. Gadis itu tengah membersihkan lensa kamera saat Rana masuk ke dalam ruangan.
"Hai, An," sapa balik Rana.
"Duduk aja sambil nunggu yang lain," suruh Aneke ramah.
Rana hanya mengangguk mengiyakan.
Brak!
Pintu dibuka dengan kasar. Seorang pria dengan seragam berantakan masuk ke dalam ruangan sembari mengomel-ngomel. "Woy, Keket! Lo kok ninggalin gue sendiri di kel...." Ucapan Binar langsung terhenti saat melihat Rana duduk tak jauh darinya. "Rana! Kok lo ada di sini sih?" tanya Binar mendekati Rana. Niatnya yang ingin mengomeli Aneke telah hilang saat melihat sosok Rana.
"Lo siapa? Kok lo tahu nama gue?" tanya Rana bingung.
Binar segera duduk di sebelah Rana, "Gue itu..."
"Berandalan yang suka tebar pesona sama cewek-cewek di sekolah ini," sahut Aneke.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com