Tentu Lu Anzhe dibuat bingung dengan raungan garang itu, tetapi begitu kalimat yang terlontar meresap ke dalam pikirannya kata demi kata, kemarahannya sontak meledak dan ia hendak membalas.
Namun, sebelum ia berhasil melayangkan tinjunya, Leng Yunchen lebih dulu menggenggam pergelangan tangannya, lalu menekuknya tanpa ampun. Lengannya terkilir dalam sekejap dengan diiringi suara "kreteek" dan lolongan kesakitan lagi-lagi keluar dari mulut Lu Anzhe.
"Jangan, hentikan!"
Ketika Leng Xiaomo bergegas untuk menghentikan, semua sudah terlambat. Ia hanya bisa memandang Lu Anzhe yang terbaring di tanah, meringkuk sambil melolong kesakitan dan wajahnya benar-benar terlihat menyedihkan.
Leng Yunchen pun langsung meraih pergelangan tangannya untuk membawanya pergi, "Xiaomo, ikut aku—"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com