Di saat kritis seperti itu, tentu Sang No sama sekali tidak memedulikan lukanya. Yang harus ia lakukan sekarang adalah mengambil tongkat listrik untuk menyetrum mereka, lalu memukul keduanya, dan akhirnya memanggil nomor 110.
Itulah yang membuat lukanya semakin parah karena jangkauan gerakannya yang terlalu besar.
Tanpa membuang waktu lagi, Sang No juga bergegas kembali untuk mengembalikan tas ini kepada pemiliknya. Hanya saja, kerutan di keningnya saat ini menunjukkan ketakutan yang dalam jika lukanya dilihat oleh An Xiaoyang ketika ia kembali nanti.
Pasti An Xiaoyang akan melihatnya. Tapi bagaimana ia harus menjelaskannya?
Sudah tentu ini akan menjadi masalah.
Padahal ia sudah lama tidak membuat masalah lagi. Sungguh, ia benar-benar kesal sekarang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com