Begitu pria itu pergi.
Youyou yang diikat ke kursi segera memotong tali dengan roda gigi di bawah area arlojinya, dan kemudian dengan cepat mendekat ke arah telepon itu.
Saluran telepon putus dan berdebu. Di hadapan garis yang tak terhitung jumlahnya, ia mencoba untuk tenang, mencoba mencari dua saluran kabel telepon utama, memasangnya, mencoba memutar telepon, dan akhirnya ia berhasil melakukan panggilan.
Youyou memasukkan sederet angka sembari menatap cemas ke arah telepon itu. Sontak, ia merasa bahagia dengan napas naik turun begitu saluran tersambung.
"Cepat, cepat, tolonglah...!" sambil menunggu telepon terhubung, Youyou terus meracau.
Dan saat itu, telepon berhasil terhubung.
"Halo, siapa?"
Suara menyihir itu hampir membuat Youyou menangis kegirangan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com