Rong Zhan menatapnya. Ketika istrinya akan mengganti popok putranya dan hendak menurunkan cangkir itu, tiba-tiba Xiao Ba Wanghua mengencinginya.
Seketika semburan air seperti banjir memantul di dinding batu dan memantul ke tempat yang lebih tinggi--!
Dan salah satu sisi wajah Sang Xia juga tak luput dari cipratan air seni putranya, yang membuat tubuhnya mematung di tempat.
Sementara Rong Zhan yang melihat pemandangan ini hanya bisa menarik napas dalam-dalam.
Akhirnya, ia melihat wajah istrinya yang sudah berubah menjadi merah, tinjunya mengepal, bulu matanya bergetar, dan cairan tak dikenal menetes di atasnya...
Jantung Rong Zhan berdebar kencang...
Dengan perasaan gelisah, ia berjalan mendekat sembari menarik sudut mulutnya. Sambil mengambil tisu untuk menyeka wajah istrinya dengan hati-hati, ia tersenyum, "Sayang, Sayang, jangan mengatakan apa-apa. Ternyata sangat sulit untuk memindahkan cangkir itu..."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com