Sang Xia merasakan getaran samar di dasar hatinya.
Entah kenapa jantungnya berdenyut.
Tangannya juga mencengkram erat leher Rong Zhan.
Yang Sang Xia rasakan saat ini hanyalah kepalanya yang seperti ditekan kuat hingga terasa pusing.
Saat ini, ketika ia kembali ke tempat tidur, Sang Xia kembali memikirkan bekas luka di perutnya, lalu ia mengalihkan pandangannya kepada kedua anaknya.
Seketika hatinya melembut. Matanya menunjukkan kebaikan dan kelembutan. Sampai akhirnya, ia mendekati mereka. Sontak, kedua bayi itu bergegas ingin memanjat ke tubuh ibunya, tapi untuk sekarang, kondisi Sang Xia masih tidak mengizinkan mereka melakukannya.
Akhirnya, saat Rong Zhan melihat itu, ia tidak membiarkan anak-anak mereka membuat banyak gerakan yang bisa mengganggu kondisi Sang Xia.
Sementara Sang Xia menatap lekat-lekat penampilan mereka. Bocah laki-laki itu tampak seperti Rong Zhan, sedangkan putri kecil itu sedikit mirip dengan dirinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com