Bulu mata Sang Xia bergetar samar.
Dan ia seperti tidak mendengar apa-apa lalu menjawab, "Oke, ayo pergi."
Setelah mengatakan ini, ia melihat pria itu terus menarik dirinya dengan cepat, sementara mata Sang Xia jatuh perlahan ke arah rambut hitamnya.
Lalu kembali menunduk untuk menatap tangannya.
Tangan besar itu sangat panjang dan sangat putih. Warna putih seperti itu sepertinya milik warna kulit khas orang Eropa. Apalagi tato, yang tidak memiliki pola di atasnya.
Hati Sang Xia tergantung erat, tetapi momen ini justru membuatnya menjadi semakin tenang.
Jika ia ingat dengan benar, ketika sedang mengadakan konferensi pers untuk mengatakan tentang tato di tangan Rong Zhan, Harlan telah ditangkap oleh Rong Zhan dan dihukum berat di penjara yang mereka jaga.
Jadi ketika melihat tangan ini, Sang Xia bisa yakin.
Ini bukan Rong Zhan.
Bukan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com