Apa Su Xun yakin ia tidak akan mengambil inisiatif lagi?
Rendah diri dan ketidakpercayaan diri, Ye Zi bisa melihat semuanya.
Saat mendengar Su Xun mengatakan jika dirinya ingin Ye Zi menemukan orang lain untuk bisa membuatnya bahagia, entah kenapa hatinya serasa tidak nyaman, pengap, dan menyakitkan.
Setelah Su Xun menyelesaikan kata-kata ini, meskipun ia tulus, tapi lubuk hatinya masih sedikit kecewa.
Akhirnya ia mengangguk pada Ye Zi, "Sudah larut, aku pergi dulu. Kamu juga pulanglah lebih awal."
Setelah mengatakannya, Su Xun memutar kursi rodanya dan hendak pergi.
Semakin ia berada di hadapan Ye Zi, semakin rasa malu itu menggerogoti hatinya dan semakin rendah diri yang da rasakan.
Ini bukan sesuatu yang bisa dihindari bahkan setelah satu kematian.
Sementara Ye Zi yang menatap punggung Su Xun, ia mengepalkan tinjunya erat-erat dan matanya berkedip-kedip dengan gelombang kecil, bibirnya juga menyesap ringan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com