Apa dia benar-benar akan meninggalkan dirinya, apa dia benar-benar akan berbaring di ranjang rumah sakit yang dingin, entah akan bertahan hidup atau mati?
Sang Xia benar-benar tidak bisa menerimanya.
Kali ini, dia hanya bisa memeluknya erat-erat, setiap menit, setiap detik, dan tidak mau berpisah darinya.
Jadi Sang Xia menangis dan tertidur dalam pelukan Rong Zhan.
Sesaat kegelapan berlalu, dan setelah beradaptasi dengan lingkungan, akhirnya mata Rong Zhan bisa melihat segala sesuatu di malam itu. Melalui jendela, sinar rembulan itu samar-samar masuk menyinari pandangan Rong Zhan yang menatap Sang Xia dalam pelukannya dan akhirnya tertidur.
Jadi sekarang dia bisa mengamati wajahnya dengan hati-hati.
Rambut di dahi dan pelipisnya basah dan menempel di pipinya. Meskipun Sang Xia menutup matanya, tapi Rong Zhan bisa melihat matanya memerah dan bengkak, begitu pula dengan hidungnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com