Sedangkan Rong Zhan telah mengemudi ke arah yang berlawanan dengan ekspresi santai di wajahnya, seolah-olah ia tidak menyadari apa yang telah ia lakukan.
Tetapi pada saat Rong Zhan baru saja melepaskannya, hati Sang Xia berdebar kencang.
Apakah ia benar-benar melepaskannya?
Terlebih lagi jika melepaskannya, kita semua tahu konsekuensi apa yang dia terima.
Kelopak mata Sang Xia terkulai dan tidak bergerak sama sekali.
Detik berikutnya, tiba-tiba sebuah serangan kuat datang. Rong Zhan mengemudi dengan satu tangan dan mencubit rahang Sang Xia dengan tangan lain, memaksanya untuk melihat Rong Zhan secara langsung. Saat ini kedua pasang mata itu saling menatap.
Bibir Rong Zhan memicu sentuhan makna yang tak terlukiskan, "Takut?"
Sang Xia memalingkan matanya, menarik napas panjang, dan bibirnya sedikit tertutup, tetapi ia tidak berbicara.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com