Sang Xia menaikkan alisnya.
Bukankah luka dahi Rong Zhan sudah terbalut?
Ketika ia memikirkannya, wajahnya penuh dengan tanda tanya.
Rong Zhan tertawa, "Apa yang kamu pikir terlalu sederhana. Kamu pikir hanya ada satu tempat yang kamu lukai?"
Ia menunjuk ke sebuah tas di atas meja.
"Lihat, tubuh bagian bawahku juga terluka karenamu. Aku perlu menggunakan obat itu setiap hari. Siapa yang akan bertanggung jawab atas perbuatan itu? Jangan mencoba melarikan diri. Aku ingin memperjelas ini sekali lagi. Aku akan membiarkanmu bersaing secara sehat. Siapa yang bisa memanipulasi wanitaku?"
Bagitu ia mendengar perkataan Rong Zhan, Sang Xia tidak mempedulikan kalimat belakangnya lagi. Hanya mendengar bagian awalnya saja, ia tertegun.
Dia, apa yang dia katakan?
Tubuh bagian bawah?
Bagian bawahnya…...terluka...? Ia meminta Sang Xia memberinya obat...?
Membayangkannya saja sudah membuat Sang Xia berhenti bernafas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com