"Ibu!"
"Istriku!"
Lin Ya dan Tuan Lin segera berjalan ke depan dan memapah tubuh Nyonya Lin dengan stabil.
Lin Ya juga sudah melihat jejak di tubuh Lin Kerou, dan ekspresi yang terlihat tenang dan lembut itu terdapat aura membunuh yang sangat jarang muncul.
"Kerou..." Seperti sudah sadar kembali, Nyonya Lin menatap wajah Lin Kerou yang berekspresi sedih dan menangis, "Beritahu kepada ibu. Jangan takut, apa yang sudah terjadi?"
Lin Kerou membuka mulutnya, tetapi ekspresinya terlihat kesulitan.
Sebelum kata-kata itu keluar, air matanya yang terlebih dahulu menetes.
Penampilan Lin Kerou membuat hati Nyonya Lin merasa semakin sakit.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com