Aku mengulurkan kepalaku dan melihat ada begitu banyak para siswa yang berada di lorong.
Tang Guran meringkukkan tubuhnya di pojok lorong dan para siswa berlari menembus tubuhnya.
Dia melihatku dengan wajahnya yang ketakutan.
"Kak, aku sangat takut! Aku ingin pergi dari sini." katanya sambil menangis.
"Tunggu sebentar, ikut denganku." kataku kepadanya.
Saat itu beberapa siswa melihat ke arahku dengan tatapan aneh.
"Siapa kamu? Kenapa kamu bicara sendiri?" gumam seorang siswa kepadaku.
Aku tidak memiliki waktu untuk menghiraukannya.
Aku melihat ke atas dan kelas di sebelah adalah kelas 2.10.
Aku melewati kerumunan siswa dan masuk ke dalam ruang kelas, seluruh siswa di kelas 2.10 sudah berlari keluar dan hanya tersisa seorang siswi yang duduk di kursinya lalu di depannya ada seorang laki-laki.
Laki-laki itu sepertinya gurunya.
Aku menghampiri mereka dan tertegun melihat darah menetes dari tangan guru itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com