Saat ini, aku mengeluarkan jimat kuning dan menempelkannya di dahi gadis itu.
Karena dia hanya hantu putih biasa, jadi hanya dengan jimat kuning saja sudah bisa langsung tertangani.
"Xiao Hu!" Suara panik lelaki tua itu terdengar. Segera dia memelototiku dan menunjukkan kebenciannya, "Jangan menyakiti cucuku!"
Aku menatap dingin pada kakek dan cucu itu, "Apa kalian membuat kedok membuka pompa bensin di sini untuk membunuh para pengemudi yang datang ke sini untuk mengisi bahan bakar?"
Sebenarnya pertanyaan ini kuajukan pada gadis kecil itu karena kakeknya yang keras kepala tetap tidak ingin mengatakannya. Tetapi aku tidak menyangka jika gadis kecil itu ternyata lebih keras kepala.
Jelas, karena sedang tertekan oleh jimat kuningku, dia masih memelototiku dengan bibir cemberut dan menatapku dengan marah.
"Tidak perlu bertanya. Kakek dan cucu itu sangat keras kepala." Tiba-tiba dari belakang terdengar suara yang familiar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com