Hiss! Aku menghirup udara dalam-dalam menahan sakit dan kemudian aku merasakan sedikit aroma anyir.
Akhirnya Bei Mingyan membebaskanku dengan bibirku yang berdarah.
"Apa yang kamu lakukan?" Aku sangat marah kali ini.
Namun, Bei Mingyan justru memberiku tatapan dingin dan bertanya satu per satu, "Hari ini saat aku berbicara dengan Han Su di istana, apakah kamu mencuri dengar?"
Aku tidak bisa menahan keterkejutanku. Ternyata ia tahu aku ada di sana. Jadi, ia mengirim Han Su untuk menculikku di malam hari, karena marah dengan masalah ini?
Saat ini hatiku dipenuhi dengan beberapa keluhan.
Apa yang membuat ia marah? Ia bilang aku hanyalah bidak catur yang ia manfaatkan. Itu dia. Akulah yang seharusnya marah.
"Ya, aku menguping."
Wajah Bei Mingyan tampak tenggelam dan suhu di matanya menjadi lebih rendah, "Apa yang kamu dengar?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com