Kemudian, langkah mantap datang perlahan dan sepertinya mendekat ke arahku.
Suara yang tak asing terdengar di telingaku, menunjukkan kemarahan, "Zhi Er, saat bermain, jangan ganggu ibumu yang sedang tidur."
Saat itu juga aku bangun. Itu adalah suara Ye Lingcang.
Aku sudah tidak lagi tidur. Aku langsung terbangun dan membelalakkan mataku pada Ye Lingcng yang nampak acuh tak acuh.
Saat ini, ia berdiri di samping tempat tidurku, melipat tangan dengan rambut perak panjang tergantung di kedua sisi, memperhatikanku dalam diam, dan terlihat sedikit khawatir.
"Akhirnya kamu bangun." Melihatku membuka mata, ia tersenyum kecil.
Aku segera menunjukkan kewaspadaan. Tanpa aba-aba aku meraih selimut itu erat-erat dan mencoba duduk dari tempat tidur, tetapi aku didorong kembali ke tempat tidur dengan tangan besar.
Lalu aku menatapnya dengan sedikit ketidaksenangan dan bertanya dengan suara dingin, "Dimana ini?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com