Raja? Apakah ia pemimpin dari para kelabang ini?
Dengan enggan, aku memegang kursi untuk menopang tubuhku yang gemetar. Berangsur-angsur pikiranku menjadi kacau tetapi aku tetap memaksakan diriku untuk bangun.
"Siapa rajamu? Dan apa yang kalian inginkan padaku?"
Kelabang kecil itu tersenyum dan garis hitam di bawah matanya membentuk lengkungan aneh. "Siapa raja kami? Kamu akan tahu saat kamu sudah pergi ke sana. Dan kamu, kamu adalah seorang gadis manusia yang dipersembahkan untuk raja kami."
Persembahan? Apa-apaan ini!
Begitu mendengar kata-kata itu, pikiranku langsung tak terkendali, benar-benar kacau.
Seketika kakiku menjadi lemas dan detik itu juga aku jatuh ke lantai kereta yang dingin.
Pada detik-detik terakhir sebelum pingsan, sepertinya aku mendengar jeritan dari iblis kelabang itu dan kemudian tercium bau menyengat setelahnya.
Di ambang kesadaranku, bahkan aku masih dapat mendengar suara Cai Wuli.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com