webnovel

Pembunuhan Berantai

Éditeur: Wave Literature

Bocah itu tidak mengatakan apapun. Wajahnya terlihat sangat pucat dan karena tubuhnya ditekan ke dinding, ia tampak tak berdaya. 

Aku memberi isyarat kepada Bei Mingyan untuk melepaskannya. Begitu Bei Mingyan melepaskannya, bocah itu langsung terjatuh duduk di lantai. Seluruh tubuhnya tampak menggigil.

Setelahnya, aku berjongkok untuk menatap matanya dan bertanya, "Apa kamu melarikan diri dari panti asuhan?"

Bocah itu masih tidak berkata apa-apa, hanya menatapku dalam diam sembari mengangguk pelan.

Aku dan Bei Mingyan saling bertukar pandang. Kami berdua tidak tahu apa yang dialami bocah itu saat melarikan diri dari panti asuhan dan berlari ke kami. 

Aku masih ingat bahwa biarawati dari panti asuhan St. Mary berkata bahwa anak itu dirasuki oleh setan dan ditinggalkan di panti asuhan oleh ibunya sehingga ia menjadi seorang penyendiri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant