webnovel

Kakak Po, Aku… Aku… Menstruasi…

Éditeur: Wave Literature

Lalu detik berikutnya, pengawal ketiga dan pengawal kedua belas merasakan punggung mereka tiba-tiba terasa dingin. Mereka menoleh dan melihat wajah pengawal kesembilan yang sudah muram sekali. Lengan pengawal kedua belas langsung gemetaran, dia bergegas melepaskan tangannya dari pundak pengawal ketiga, dan pengawal ketiga buru-buru menutupi ekspresi marahnya karena ulah Du Heng.

Tatapan mata pengawal kesembilan sangat dingin, dia memelototi pengawal kedua belas. Karena pengawal kedua belas sangat bisa merasakan ini, jadi dia langsung berbalik ke arah lain, lalu melangkah dua kali dan kembali berjaga di tempatnya semula.

Setelah pengawal kedua belas menjauh, pengawal kesembilan pun menggenggam tangan besar pengawal ketiga.

***

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant