Udara jadi hening, Liuli Guoguo pun juga ikut tenang. Dia kembali tenang dari kemarahan pria itu kepadanya barusan. Sebab, dia tahu kenapa Xuanyuan Pofan marah. Kakak Po-ku ini begitu baik kepadaku, mana mungkin dia tidak suka padaku, apalagi ini juga bukan salahku. Pemuda bertopeng giok putih itu saja yang terlalu jahat, batinnya.
Liuli Guoguo berusaha menenangkan hatinya, lalu berinisiatif memeluk leher Xuanyuan Pofan dengan hati-hati, "Kakak Po, jangan marah ya. Aku itu khawatir kalau nantinya kamu akan marah berlebihan seperti ini. Karena itu baru sekarang aku memberitahumu ini. Aku… Aku sangat takut." Aku takut pemuda bertopeng giok putih itu datang lagi, aku takut cincin di tanganku ini bermasalah, batinnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com