Liuli Guoguo menggelengkan kepala kecilnya, "Sudah tidak dingin!" katanya. Baru saja selesai bicara, kemudian terdengar suara krucuk-krucuk dari perutnya. "Oh, lapar sekali..." celetuknya setelah itu. Dia pun mengupas permen yang tidak diterima oleh adik Kakak Po-nya, lalu memasukkannya ke dalam mulut kecilnya.
"Kakak Po, mata adik kedua belas mu itu bermasalah, deh. Permen seenak ini, tapi kenapa dia tidak mau? Dia nanti pasti akan menyesal," kata Liuli Guoguo setelahnya. Siapa juga yang tahu, ketika baru saja selesai bicara tiba-tiba dagu lembut dan putihnya di remas oleh telapak tangan yang besar, "Kakak Po, uh..." gumamnya.
Xuanyuan Pofan kini sedang meremas dan mengangkat dagu kecil itu ke atas. Lalu, dia membungkuk dan menjatuhkan bibir besarnya ke bibir merah muda kecil Liuli Guoguo. Seketika, aroma permen manis pun langsung menyerangnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com