An Xunuo tidak mengangkat kepalanya sama sekali. Ia memeluk pecahan boneka keramiknya itu lalu berjalan pergi dengan kepala yang tertunduk.
...
Setelah ia pulang, ia membalut lukanya secara sembarangan lalu langsung duduk di bawah lampu dan mengambil lem cair kemudian tanpa mengatakan apapun mulai berusaha menyatukan pecahan boneka keramik itu lagi.
Tapi sayangnya karena boneka keramik itu benar-benar hancur, ia harus menyatukan semuanya secara perlahan, sepertinya ia menghabiskan waktu sepanjang malam baru akhirnya berhasil menyatukannya kembali.
Hanya saja sekarang boneka keramik itu sudah menjadi sangat jelek dan tidak bisa kembali seperti semula.
...
An Xunuo selesai mengingat masa lalunya.
Ia tetap menunjukkan sikapnya yang paling tenang dan membuat orang yang melihatnya merasa akan merasa takut.
Sedangkan sorot mata Bai Hengjin yang ada di sebelahnya itu sudah berubah menjadi sangat redup.
"Nuonuo…"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com