Gu Shinian berkata dalam hati, 'Yang mengetahui tentang keberadaan orang itu hanya beberapa orang saja. Aku rasa bahwa laki-laki yang tadi menelponku itu bukan sedang berbohong kepadaku terlepas apapun tujuannya…'
Saat Gu Shinian sedang melamun, Qin Muchen berjalan masuk. A aat kasur terasa bergoyang, ia baru menyadari keberadaan Qin Muchen.
Ia mengangkat kepalanya dan langsung mengubah raut wajahnya. Ia tersenyum dan bertanyam "Qin Yishen sudah pergi?"
Qin Muchen mengangkat dagu Gu Shinian membuat Gu Shinian dapat merasakan amarah Qin Muchen.
Gu Shinian tersenyum dan berinisiatif untuk memeluk Qin Muchen terlebih dahulu, "Qin Muchen, jangan marah lagi. Apakah kamu tidak tahu bahwa saat kamu sedang marah, wajahmu sangat menakutkan."
"Kamu juga takut?" Qin Muchen bertanya dengan suara dingin dan tangannya yang memegang dagu Gu Shinian menjadi semakin kuat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com