Setelah hari kelulusan, Galena dan Samuel memiliki kegiatan yang berbeda. Galena kira Samuel akan sibuk lanjut belajar setelah mendapatkan kabar bahwa lelaki itu tidak diterima di Universitas Negeri. Tak habis pikir, bahkan ketika orang-orang sedang sibuk mempersiapkan untuk masuk Universitas, Samuel malah berleha-leha.
Sebagaimana yang Galena ketahui, kegiatan Samuel mulai dari bangun siang, pergi keluar rumah tanpa tujuan yang jelas kemudian pulang malam dengan beberapa kantung keresek ditangannya.
Seperti yang terjadi malam ini, Galena sengaja berpindah posisi belajarnya menjadi di ruang tengah, menunggu kepulangan Samuel.
Ketika suara mobil terparkir di garasi, Galena tersenyum miring. Diliriknya jam yang sudah menunjukkan pukul sebelas lewat tiga puluh lima menit.
"Kemana aja lo?" tanya Galena terkesan sinis saat Samuel membuka pintu rumah. Galena menghela napas pelan kemudian meletakkan pulpen yang sebelumnya ia gunakan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com