Arumi kesal pada Rayyan karena respon Rayyan yang seolah mengentengkan tentang masalah ini. Padahal Arumi dari tadi cemas memikirkan Aqila. Tetapi Rayyan malah dengan santainya mengatakan bahwa Aqila baik-baik saja. Seolah Rayyan tahu di mana Aqila berada saat ini.
"Papa ini bagaimana? kok malah santai-santai saja?" gerutu Arumi.
"Terus papa harus gimana, Ma? apa mungkin wanita dewasa seperti Aqila diculik? kalau bukan suaminya sendiri yang menculik." ucap Rayyan sambil menyeruput teh hangat yang dibuatkan oleh ida.
"Ya makanya ayo kita cari. Fadhil juga dari tadi Mama telepon nggak diangkat-angkat. Pada Kenapa sih? emangnya nggak tahu kalau mama ini lagi cemas sekali?" Arumi uring-uringan. Ia sampai berjalan kesana-kemari saking cemasnya. Sedangkan Rayyan malah santai-santai saja duduk di sofa.
"Coba Mama telepon Aqila. tanya sekarang ada dimana."
"Kalau dari tadi Mama berhasil menghubungi Aqila, tentu Mama tidak akan cemas seperti ini Pa. Dari tadi ga bisa dihubungi koq."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com