Aqila benar-benar muak dengan sikap Fadhil yang selalu saja membuatnya kesal. Bagaimana tidak, pemuda ini tiba-tiba duduk di sampingnya sambil cengar cengir. Bahkan tanpa rasa berdosa, dia tetap fokus mendengarkan penjelasan dosen dan duduk di samping Aqila.
"Ngapain sih kamu di sini. Ini kan bukan jurusanmu." tegur Aqila sambil berbisik.
"Buat jagain kamu." jawab Fadhil tanpa melihat Aqila.
"Jagain? aku udah besar. Ga perlu dijagai."
"Hushhhh.. diem. Nanti dimarahi senior lho. Mau lari bawa dot kayak aku tadi?" ucapan Fadhil membuat Aqila diam. Gadis itu tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi manusia aneh seperti Fadhil. Dia hanya bisa diam sembari mendengarkan penjelasan yang membuatnya mengantuk.
Kurang lebih satu jam sesi pengenalan tentang Universitas mereka. Setelah selesai, para Maba banyak yang mengeluh karena semakin panas cuacanya. Mereka seperti dijemur di bawah terik matahari.
"Apaan sih Dhil?" ucap Aqila saat Fadhil menutupi Aqila dengan tasnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com