Naya tadinya tidak ingin ditinggal sendiri. Tapi akhirnya dengan penjelasan yang dia bisa pahami, gadis kecil itu jadi bisa menerima dengan lapang dada. Sebenarnya Rara berat meninggalkan Naya di rumah bersama Bik Sutri dan Bik Ning. Tapi karena Arsya memaksa hanya ingin berdua, akhirnya mereka akan pergi berbulan madu hanya berdua saja.
"Naya beneran gapapa di rumah?" tanya Rara memastikan.
"Benel koq Ma, aku di lumah aja sama bik Sutli."
"Kalau Mama kangen gimana?"
"Mama kan bisa vidio call."
"Ya sudah kalau begitu. Tapi Naya ga akan nangis kan? Mama dan Papa perginya tiga hari lho sayang.
"Iya benelan gapapa, Ma. Mama ga usah khawatil ya. Kan ada Bik Sutli yang nemenin Naya. ucap Naya dengan gaya bahasa seperti orang dewasa.
"Ya deh.. Nanti Mama akan sering telepon Naya. Mau oleh-oleh apa?'
"Naya mau dibawain adek." jawab Naya. Rara hanya bisa tertawa mendengar putrinya ini bicara.
"Doain aja semoga Mama cepet hamil dan Naya cepet punya adek ya."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com