Arsya marah besar karena Casandra dengan lancangnya menggoda di depannya. Bukan hanya dua kancing. Bahkan beberapa kancing dengan cepat dia buka sehingga menampilkan bra nya.
"Gila kamu San." Arsya memalingkan wajahnya.
"Tapi Pak dengan cara apa lagi saya mengambil hati Bapak?" tanya Casandra dengan linangan airmata.
"Eh.. San jangan macem-macem di kantor saya kalau kamu masih mau kerja di sini. Tapi dengan tindakanmu sekarang, aku sudah tidak ragu lagi untuk memecatmu."
"Tapi Pak, saya cinta sama Bapak."
"Persetan mau cinta atau enggak. Saya tidak tertarik dengan cewek yang mengumbar dirinya seperti kamu. Kayak ga ada harganya aja kamu ini. Bereskan semua barang-barangmu. Dan mulai hari ini saya pecat kamu." Arsya kembali ke mejanya dan menghubungi bagian personalia.
Casandra bukannya kapok, Dia malah membuka kemejanya dan mengacak rok dan rambutnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com