Setelah Bu Guru Rara pulang, Nayyara hanya diam. Bersama Rara, dia merasa mendapat kasih sayang dari seorang ibu. Sesuatu yang dia sangat dambakan selama ini. Sederhana tapi susah sekali untuk mendapatkan seutuhnya. Naya hanya bisa memeluk boneka beruangnya yang tadi diantar Bik Sutri dan sopirnya Arsya ke rumah sakit.
"Naya, kamu kenapa Nak?" tanya Arsya yang sekarang duduk di samping Naya.
"Gapapa koq Pah." Naya yang sedang lemah, tidak mau bicara apa-apa pada Papanya. Mamanya sudah meninggal itu artinya Mamanya tidak akan kembali lagi seperti yang diucapkan oleh Papanya selama ini. Dia lebih percaya pada Fadhil dari pada Papanya.
"Kenapa Naya murung? kangen bu Lala?" tanya Arsya lagi. Naya mengangguk.
"Iya Pah. Pah, kenapa aku tidak boleh punya mama?" tanya Naya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com