webnovel

BERDEBAT

Arsya membacakan buku cerita lewat aplikasi di ponselnya. Naya mendengarkan dengan seksama. Di kamar rawat Naya juga ada televisi. Tapi kata Naya dia bosan melihat televisi katanya. Akhirnya Arsya berinisiatif untuk membacakan dongeng dari aplikasi bercerita di ponselnya. Lama-lama gadis kecil itu tertidur. Arsya mengusap kepala anaknya dengan lembut. Dia sebenarnya tak tega melihat anaknya di pasangi infus seperti ini. Dia ingat bagaimana dulu Jihan juga seperti ini. Kesakitan di atas tempat tidur pasien. Menahan sakit namun tak pernah mengeluh. Sifat istrinya rupanya menular pada Naya. Yang tak pernah mengeluh kalau sakit. Tapi sering ngambek.

Arsya duduk sendiri di samping Naya. Menemani putrinya yang sedang terlelap. Arsya kembali mengingat saat-saat dia bersama Jihan. Sejak awal bertemu, Jihan sempat depresi dengan hidupnya. Menurut Arsya itu adalah hal konyol karena seorang dokter seperti Jihan bisa melakukan hal konyol karena beberapa kali ingin bunuh diri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant