webnovel

KETULUSAN RARA

Setelah makan dan minum obat, Nayyara bercerita banyak hal dengan Rara. Naya merasa punya tempat berbagi yang menyenangkan bersama gurunya itu. Hingga akhirnya dia mengantuk dan tertidur. Rara meraba kening bocah cantik itu terasa basah. Rupanya Naya sudah berkeringat dan demamnya sudah turun.

"Alhamdulillah.. Naya bobok yang nyenyak ya. Ibu guru pulang dulu. Besok senin kita ketemu lagi ya sayang." Rara mengusap-usap kepala Naya dengan lembut. Dia rapikan selimut dan boneka panda yang biasa Naya peluk. Lalu pergi meninggalkan Naya. Berat rasanya meninggalkan Naya. Bukan karena Arsya yang ternyata Papanya Naya. Tapi karena kisah Naya yang menyentuh hati. Apalagi Naya tadi bilang dia tadi sakit karena habis dibentak Papanya.

Rara merasa kasihan dengan gadis berusia lima tahun itu. Sama seperti dirinya yang tak punya ibu kandung. Tapi beruntungnya Rara dipertemukan dengan wanita yang dipanggilnya Nenek.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant