Indahnya langit yang merah keunguan, berpadu dengan sayup-sayup adzan maghrib yang terdengar dari masjid yang ada di sekitar sana. Siapapun akan terharu dengan keindahan alam sang pencipta ini. Sungguh seperti surga di dunia. Mendengar panggilan pencipta, Array sekeluarga segera kembali ke suite mereka masin-masing. Menjalankan salat maghrib terlebih dahulu sebelum nanti mereka makan malam.
"Pak Rayyan, makan malamnya mau diantar ke kamar atau mau makan malam di resto?" tanya pemandu wisata.
"Di kamar aja, Mbak. Kami ingin istirahat." jawab Arumi. Tentu saja Rayyan melotot. Rencananya dia ingin dinner romantis dengan istrinya.
"Di Resto aja, Mbak." jawab Rayyan.
"Aduh gimana ya? mau di sini atau di resto aja, Pak, Bu?"
"Mas, kepalaku pusing. Udah makan di sini aja ya. Anak-anak juga belum makan. Aku mau bikinin bubur buat kembar juga." ucap Arumi sambil menggendong Alisha.
"Ya sudah kalau begitu. Di kamar aja, Mbak." titah Rayyan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com