webnovel

SINGGAH DI RUMAH EMA

Mobil Rayyan langsung menuju ke rumah Ema. Emosi Rayyan sepertinya sudah tidak terbendung lagi. Arumi sampai ketakutan melihat ekspresi Rayyan yang tidak seperti biasanya. Arumi sampai tidak berani menegur suaminya. Rasanya dia enggan sekali menatap suaminya. Mau menyentuh tangannya saja, Arumi tak berani. Apalagi sampai berkata-kata.

"Kenapa kamu diam saja?" tanya Rayyan yang tiba-tiba menyadari kalau istrinya dari tadi diam saja.

"Gapapa Mas. Wajah Mas nyeremin." jawab Arumi dengan sudut mata sedikit melirik suaminya. Memastikan jika suaminya kini ekspresi wajahnya sudah berubah apa belum.

"Nyeremin? emang aku setan?"

"Ya hampir mirip. Aku sampai ketakutan." Arumi masih tak berani menoleh ke arah Rayyan. Pak Joko yang sedang menyetir saja sampai tertawa mendengar Arumi menyebut Rayyan seperti setan.

"Kenapa Pak Joko ikut tertawa? ada yang lucu emangnya?" ucapan Rayyan membuat Pak Joko berhenti tertawa.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant