Rayyan dan Arumi sengaja tidak pulang ke kantor lebih dulu. Rayyan mengajak Arumi ke suatu tempat untuk bersantai. Mereka mampir ke kedai kopi untuk bersantai sejenak. Karena begitu banyak cerita menegangkan hari ini tentang permasalahan yang mereka hadapi. Bukan masalah tetapnya. Karena memang sebenarnya tidak ada masalah. Arumi dan Rayyan menyecap kopi mereka masing-masing. Rayyan melihat Arumi yang kelihatan murung.
"Kamu kenapa? mencium aroma kopi membuat pikiran jadi rileks lho, Rum." Rayyan menyecap kopi capucino miliknya yang masih panas. Uap yang menguar membuatnya sedikit lebih rileks.
"Iya, Mas. Ini aku minum." Arumi mengambil cangkir yang berisi vanilla latte.
"Tidak usah dipikirkan tentang transplantasi ya. Maaf harusnya aku tidak perlu memberitahumu tentang ini. Sekarang kamu jadi kepikiran, kan?" tanya Rayyan merasa bersalah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com