Yudha sangat bahagia dengan kehadiran kakak dan keponakannya. Apalagi Keenan yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri sejak kepergian Papanya Keenan. Sejak Yudha masuk rumah sakit, hanya Ema yang sering berkunjung. Karena Keenan sangat sibuk waktu itu. Dan pertemuan ini menjadi sangat penting karena keduanya bisa melepas kangen dalam keadaan yang sudah normal. Tidak seperti dulu lagi.
Kehidupan Yudha yang begitu pelik, bahkan sempat membuat Keenan takut menjalin hubungan dengan wanita. Sampai dia bertemu dengan Arumi. Wanita pertama yang mampu meluluhkan hatinya. Tapi gayung tak bersambut. Karena Arumi ternyata ditakdirkan untuk sepupunya sendiri.
"Ken, kamu pinter cari istri. Persis seperti Rayyan. Wanita berhijab dan sholehah," ucap Yudha yang kini duduk bersila lesehan di depan televisi bersama Keenan dan Rayyan sambil menikmati kacang kulit.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com