Ada getaran aneh di hati Arumi saat Rayyan dua kali mencium bibirnya. Dia merasa ada sesuatu yang perlahan tumbuh di hatinya. Merasakan bibir yang selama ini belum pernah menyentuh bibirnya selembut itu dan penuh cinta.
Rayyan kini berada di depannya menciumi tangannya. Yang sekarang ada cincin yang melingkar di jari manisnya. Apakah benar dia kini sudah bisa mencintai Rayyan sepenuhnya? Arumi belum bisa menjawabnya. Tapi sekarang dia merasa nyaman berada di samping Rayyan. Dan beberapa hari ini merasa rindu setiap kali tidak melihat Rayyan dan mendengar suaranya. Meski dia terkesan acuh dan tidak peduli.
"Bisa tidak kamu tidak menatapku seperti itu, Mas?" ucap Arumi yang merasa risih karena Rayyan menatapnya lama sekali.
"Hushh... kamu sekarang sudah halal buatku. Kamu jangan larang aku lagi untuk menatapmu. Aku ingin menatapmu terus. Dan aku tidak akan bosan." Rayyan berada di depan Arumi dengan kedua tangannya bertopang dadu.
"Terus mau ngapain natal akubterus seperti itu?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com