Keenan yang tengah dilanda emosi membuka pintu kamar mandi dan mendorongnya dengan keras. Dilihatnya Fathiya yang tengah mandi di bawah kucuran air shower. Tanpa sehelai benangpun. Fathiya yang mendapat serangan mendadak tentu saja tidak siap menutupi tubuhnya yang polos. Sedangkan handuknya berada di dekat berdirinya Keenan.
"Aa' kenapa masuk tidak izin dulu?" Fathiya menutup bagian inti tubuhnya dengan kedua tangannya. Sangat tidak bisa menutupi semuanya. Pada akhirnya dia hanya pasrah lagipula yang di depannya adalah suaminya.
"Fathiya.." Keenan mendekat. Dia tiba melingkarkan kedua tangannya di pinggang istrinya. Fathiya pun sedikit terlonjak saat merasakan hangatnya pelukan sang suami.
"Aa' ada apa?"
"Kamu mau melakukannya sekarang?"
"Aa' serius?" tiba-tiba ada rasa sakit di hati Fathiya. Dia ingat tadi sebelum Keenan pergi, dia mendengar dengan jelas kalau Keenan tidak mencintainya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com