webnovel

Yuria

(14 September 1940, Karawang, Jawa Barat)

(Masa Penjajahan Belanda)

Bel sekolah berbunyi dengan keras.

Dari ladang padi, aku bisa mendengar dengan jelas. Aku menatap lembut ke bangunan sekolah itu. Berharap suatu saat bisa duduk di bangku kelas dan menyimak guru menerangkan pelajaran.

Namun, angan-angan besarku itu, sepertinya tidak akan pernah tercapai, karena sekolah dilarang bagi kami.

Pendidikan hanya untuk bangsa Belanda dan kaum bangsawan. Rakyat biasa seperti kami, harus bekerja untuk mereka atau mati di tempat.

"Gus, tong ngalamun wae, gancang anggeuskeun!" (Gus, jangan melamun aja. Cepat selesaikan!)

"Urang hayang sakola euy. Hayang pinter. Maenya rek kikieuan wae nepi ka paeh?" (Aku pengin sekolah. Pengin pinter. Masa harus gini-ginian terus sampe meninggal?) ucapku yang sedang menanam padi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant