Gen hari Minggu bergandengan tangan dengan Yuka. Keduanya memakai kimono yang bagus nan serasi. Beberapa pandang mata menyorot mereka berdua yang terlihat seperti pasangan ideal.
Gen berjalan percaya diri, sementara Yuka terlihat malu-malu. Ia beberapa kali menunduk saat mereka berjalan bersebelahan. Ketika ada segerombolan anak kecil yang menyoraki mereka berdua, Yuka semakin malu.
Lampu-lampu yang menggantung di setiap toko membuat malam semakin romantis. Samar-samar terang dan gelap membuat Gen dan Yuka serasa berada di alam mimpi. Langit cerah dengan taburan bintang berkilau mengiringi malam yang indah itu.
Gen menarik lengan Yuka menuju penjual arum manis di sisi lapangan.
"Arum manisnya satu Pak."
"Eh, pasangannya tidak dibelikan?" Lelaki tua berambut botak dengan ikat kepala, memandang Yuka yang mengenakan kimono berwarna biru muda dengan motif bunga sakura. Malam ini Yuka menggerai rambutnya, tidak diikat seperti di sekolah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com