"Ayo buka Vio, ya ampun Sayang aku sangat cemas, kita harus bagaimana?" Jessika bertanya kepada sang suami, dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sayang tunggu sebentar, Bibi tolong bawakan kunci duplikat!" teriak Sean dengan begitu lantang.
"Baik Tuan akan saya bawakan," kata bibi pelayan langsung pergi memanggil kunci duplikat.
"Vio, buka Sayang, buka Vio." Sekali lagi Jessi mengetuk pintu, dia sambil menangis karena merasa cemas. Apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamarnya Viola. Kenapa bisa sampai menangis menjerit-jerit seperti itu.
"Sabarlah Sayang, kalau kamu ikut menangis seperti itu pihak juga tidak akan tenang Sabar tunggu kunci duplikat datang kita akan masuk ke dalamnya sayang," kata Sean kepada Jessica.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com