Mentari pagi sudah mulai menelusup masuk ke dalam celah jendela kamar Viola, yang masih tertutup gordeng. Udara yang hangat mulai memeluk pagi. Menghilangkan suasa dingin yang sempat menyelimuti malam.
Selo dan Viola masih asik dengan mimpi indah mereka, dengan posisi yang masih sama, saling mendekap erat memeluk tubuh satu sama lain.
Suara kicawan burung bahkan tidak sanggup untuk membangunkan mereka berdua. Maklumlah mereka tidur larut malam.
"Ya Tuhan apa yang kita lakukan?" Viola terkejut tatkala melihat kini dirinya begitu erat memeluk Selo, begitu pula dengan Marcello kini memeluknya dengan begitu romantis.
"Emhh." Selo melenguh.
"Sel lepasin ah," kata Viola perlahan.
"Sayang, aku masih ngantuk, sebentar lagi ya," sahut Selo dengan mata yang masih rapat terpejam.
"Sel. Apaan sih yang kamu lakukan, ini aku loh, Viola. Bukan Monica istri kamu," kata Viola dengan suara yang rendah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com