webnovel

Lanjutannya 6

Raine kembali melamun di kursinya sampai kedua orang itu datang kekelasnya dan membuat ribut cewek-cewek dikelas.

"Pagi cantik..."

Raine memandang kearah Bagus yang sejak tadi tersenyum padanya penuh arti, dan seorang lagi, Dewa, yang merasa risih berada di keramaian, Raine melirik kiri-kanannya, banyak teman-temannya bukan hanya perempuan tapi yang cowok juga ikut-ikutan berbisik-bisik melihat kedua cowok itu berada di kelasnya. Setidaknya Raine sedikit mengerti kenapa Dewa merasa risih ada dikelasnya.

"Ada apa?" Tanya Raine galak, Bagus menelan ludah, Dewa tersenyum kecil.

"Lo aja yang bilang Wa."

Bagus memandang melas kearah Dewa, Dewa tetap dengan gaya coolnya, Bagus mulai menarik-narik seragam Dewa.

"Apaan sih?" Dewa memukul tangan Bagus yang sejak tadi masih mencoba menarik-narik baju seragam Dewa, akhirnya Dewa mengalah dan maju kedepan menggantikan posisi Bagus.

"Best..." Bagus berdeham memberikan intrupsi kepada Dewa, Dewa melirik tidak suka kearah Bagus yang di balas dengan cengirannya. 

"..Maksud gue kesini, Bagus dan gue, kita berdua, mau kerumah lo hari ini, belajar kelompok."

Raine memandang aneh kearah dua makhluk yang ada didepannya ini, Bagus terlihat sangat bersemangat sedangkan Dewa terlihat sangat terpaksa bicara seperti itu kepadanya. Raine memangku kepalanya dengan sebelah tangannya melihat keajaiban yang kedua orang didepannya buat sejak tadi.

"Kalian kayak anak kembar laen bapak, laen ibu dah."

Celetukan Raine membuat orang-orang disekitarnya cekikikan, Raine tersenyum kecil melihat reaksi yang ditimbulkan oleh perkataannya terlebih ke kedua makhluk itu yang sekarang sedang lirik-lirikan tidak percaya dengan pendengaran mereka saat ini. Raine mengetik kata-kata di handphonenya dan mengirim pesan singkat.

Delevery sucssed

Bagus memeriksa handphonenya yang bergetar, tanda ada sms masuk, Bagus mengernyitkan keningnya membaca pengirim pesan singkat itu, tapi di bacanya juga.

x-lian be2 sumpah super aneh.!

dtg ajja, nnt lngsng ajja k'rmh.

20-12-2000

06:52:55

089910999999

Bagus tersenyum melihat handphonenya dan beralih memandang Raine dengan senyum yang sama, Raine membalas senyum tersebut dengan senyum yang sama juga.

"Oke kalau begitu, ayo balik Wa."

Bagus merangkul leher temannya yang tampak bingung dengan perubahan sikap Bagus, tapi mengikuti langkah temannya itu untuk segera pergi dari kelas tersebut, Raine melambaikan tangannya mengiringi kepergian kedua makhluk ajaib yang membuat heboh kelasnya, setelah mereka berdua pergi meninggalkan kelasnya, sekarang giliran teman-temannya mengerumuni Raine untuk mencari tahu apa yang mereka bicarakan, kebanyakan dari mereka adalah teman-teman ceweknya yang tidak terlalu dekat dengannya.

"Mereka siapa lo Re ?" ini pertanyaan dari teman dekatnya Raine yang ingin tahu segala kehidupan pribadi Raine.

"Mereka kan BBFnya kelas 3-5" udah pasti ini pernyataan dari penggemar mereka atau lebih tepatnya tukang gosip yang selalu tahu gosip seantero sekolah.

"Kok bisa sih kenal sama lo?" nah, yang ini kebanyakan pertanyaan dari cewek-cewek yang 'iri' hehehhee..

"Iiihh.. gue serius iri sama lo Re, bisa kenal sama BBFnya kelas sebelah." Kali ini Raine bengong mendengar salah satu teman cowok nya berkata dengan suara manja yang dibuat-buat dan ternyata ngefans juga sama kedua makhluk ajaib itu.

Bel tanda pelajaran dimulai berdering dan Bu Firda, guru pelajaran Biologi memasuki ruangan, menyelamatkan Raine dari kerumunan teman-temannya yang membuat dadanya sesak dengan serbuan pertanyaan tanpa memberi kesempatan Raine untuk menjawab pertanyaan mereka. Raine menyunggingkan senyum terima kasih kearah bu Firda.

"Oke ladies and gentleman, now open your homework last week."

Raine  mengambil buku biologinya, bu Firda memang lebih suka memulai kelas dengan menggunakan bahasa Inggris dari pada bahasa Indonesia alasannya sederhana, bu Firda menginginkan anak muridnya terbiasa mendengar dan berbahasa Inggris dikelasnya, karena perdagangan global sudah dimulai dan kita harus bersiap-siap menguasai bahasa Inggris itu sendiri, sempet juga ditanya 'kenapa ibu gak jadi guru bahasa Inggris aja?' tapi yang ditanya hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan tersebut.

***

Chapitre suivant