Dahniar menutup kupingnya dengan bantal. Ibunya ceramah panjang banget. Dia sampai ketiduran mendengarnya.
Ibunya Dahniar memukul anaknya dengan koran.
"Bangun!"
"Umi!" Dahniar kaget.
"Dengar ya...ibu tidak mau tahu lagi. Ibu tidak mau menampung mu disini! Ibu malu punya anak janda dua kali!"
"Umi..! Kok umi tega sih...mengusir Niar...hiks" Dahniar menangis.
"Heh...simpan air matamu itu! Gak ngaruh ke umi. Sudah punya anak dua, kelakuan mu tak berubah!" Ibunya Dahniar teringat dengan mantan menantunya, Didi Behman. Pria itu sungguh baik. Dulu dia selalu percaya apa kata Dahniar. Setelah mereka bercerai baru dia sadar, Didi Behman sangat sabar menghadapi Dahniar yang keras kepala, manja dan susah di atur. Dahniar kena batunya. Darwin Samsara, suami baru Dahniar itu mudah kawin, mudah cerai. Apabila Dahniar tidak mau ikut ke Sulawesi, gampang aja dia kawin lagi.
Keesokan harinya, Dahniar pergi ke Sulawesi menyusul suaminya.
.....
Adelaide,_
Rumah kediaman Murni dan Rafael.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com