di pasar swalayan, seorang wanita mendorong keranjang belanjaan. Tania melihat kearah catatannya, semua kebutuhan sudah terbeli.
saat ini Tania sedang mengantri, lumayan antrian cukup banyak karena masih awal bulan.
"hai Tania" sapa seorang wanita.
saat mengantri, tiba tiba ada yang menyapanya. Tania cukup familiar dengan suara itu, lalu dia menoleh kebelakang. "hai Vani"
"kamu sendirian, dimana suami kamu?" tanya Vani sambil melihat ke sekeliling Tania.
"iya, suamiku lagi kerja. Vani kamu sendirian juga?"
"iya, kamu kan tau aku jomblo sejati"
Tania terkekeh dengan jawaban Vani.
"ngomong ngomong Setelah kita belanja, kita nongkrong yuk, aku penasaran ingin dengan cerita mu, sudah lama kita ngga makan bareng" ajak Vani
"apaan, bukankah kemarin kita bertemu" sanggah Tania
"kemarin kan beda. intinya Setelah ini kita harus bergosip, mumpung suami kamu lagi ngga ada"Vani bersikukuh.
"baiklah"Tania hanya menggeleng nggelengkan kepalanya, melihat sifat Vani yang ngga berubah dan suka kepo.
.... .... ....
setelah selesai belanja Tania dan Vani mampir ke resto terdekat.
Tania dan Vani sudah berteman sejak awal kuliah, mereka mengambil jurusan sama.
Ditengah tengah makan Vani mulai kepoin kehidupan Tania. "Tania, aku sungguh salut sama dirimu"
"maksudnya?"
"iya, aku salut sama kamu karena setia selama 4 tahun terakhir ini. apa kau masih ingat saat saat kuliah dulu. Kau wanita cantik. dan banyak pria yang mendambakan mu untuk jadi kekasih mereka. Namun kamu menolak karena sudah punya kekasih"
Vani masih terus bicara. "kamu masih ingat ngga sama Devan, dia begitu gigih dan terus mengejar mu, walau dia sudah ditolak sama kamu berulang kali"
Tania hanya diam mendengarkan cerita nostalgia mereka.
"Tania apa kau ingat Kata kata Devan?"
"dia pernah bilang sama kamu [aku tidak akan menyerah sama kamu Tania, sampai aku benar benar melihat kekasih mu itu dan aku tidak percaya kalau lelaki itu lebih tampan dariku]"
"waktu itu aku berada di samping mu dan merasa kagum sama dia" Vani sangat senang bila mengingat kejadian itu.
"maka dari itu, kamu sampai sekarang masih jomblo"Tania baru angkat bicara.
"maksudnya apa?"
"Vani aku tau, kalau kamu tuh mencintainya"
"iya, tapi sayang tak lama dari kejadian itu, Devan pindah keluar kota ikut ayahnya"Vani merasa sedih
"sudah lah Van!! ngga usah sedih, kalau memang jodoh, kamu pasti bertemu lagi dengan nya" Tania tau, kalau saat ini Vani sedang rindu sama Devan.
"Tania sebenarnya ada hal yang tidak aku ceritakan padamu soal Devan"
"apa itu?"
"sebenarnya Devan tetangga ku!"
"ooh.. apa!!" Tania kaget belum percaya
"iyå, Devan tetangga ku" Vani memperjelas.
"Vani, sekarang aku tau kenapa kamu sangat merindukan dirinya. kalau boleh di tebak, karena kamu sebenarnya sudah terbiasa akan kehadirannya entah di kampus atau pun dirumah"
"iya" Vani mulai sedih.
saat Tania tau Vani mau menangis, Tania mulai memeluk Vani untuk menenangkan nya.
"pasti kamu sangat membenciku Van. karena orang yang kamu suka selalu curhat sama kamu dan terus meminta bantuan mu untuk mendekatkan kami." Tania merasa bersalah
"engga Tania, kamu salah. justru aku merasa sangat senang saat dia meminta bantuan ku, jadi aku bisa lebih dekat dengan nya"jelas Vani
"sudah lah, mari ganti topik pembicaraan. ngomong katanya kamu mau buka tempat usaha kan?"tanya Tania.
"iya, kalau ngga salah 2 bulan lagi akan launching. kamu datang sekalian ajak suami kamu ya"
"oke, tapi aku ngga janji suami aku akan ikut, takutnya dia masih sibuk"Tania benar benar ngga tau.
"kamu sendiri juga ngga papa,"karena Tania teman Vani, untuk basa basi Vani mengajak suami Tania juga.
Setelah itu mereka pulang...
.... .... ....
Di dalam kantor....
didalam ruangan, Elvis sedang membaca laporan, dan dituangkan itu ada Jodi asisten Elvis sedang minum kopi dengan santai dan bertanya.
"hai bro, apa kau tak merindukan istrimu?"
Elvis diam saja.
"kamu benar benar ya, baru 1 hari kalian menikah, namun kau sudah berangkat kerja"
"urus saja pekerjaan mu, tak perlu peduli dengan urusan pribadi orang lain"
"iya iya, aku hanya merasa heran saja. Bos, kamu dulu memberi ku cuti selama 2 bulan saat aku menikah. Namun kau hanya ambil cuti cuma 1 Minggu"
"aku tak tahan bila dekat dengan nya?"
"apa? Bos ternyata kamu kuat juga ya. Sudah berapa kali melakukannya?"Jodi bertanya usil.
Elvis melempar pulpen kearah Jodi dengan kesal "apa yang kau pikirkan!!!" setelah itu dia berjalan ka Jodi memberikan beberapa berkas.
"sudah ku tanda tangani, sisanya kamu yang urus. Dan sekarang juga keluar dari ruangan ku, aku tak ingin mendengar ocehan kotor mu itu"
"siap Bos" Jodi pun pergi.
[Jodi dan Elvis sudah berteman lama, mereka berperilaku santai saat hanya mereka berdua saja. Tapi kalau di lingkungan kantor, mereka akan berlaku layaknya atasan dan bawahan.]
"Ting" ada pesan masuk dari Tania..